Friday, April 8, 2011

Mengukur Suhu Rohani

Bacaan: Wahyu 2:1-7; 3:14-16

Ada sebuah poster yang menarik di sebuah toko buku rohani bertuliskan: “Sudah diberitahu tidak mau tahu; sudah dengar tidak mau melakukan; sudah melakukan masih saja salah; sudah salah tidak mau mengaku; sudah mengaku tidak mau berubah; sudah berubah masih tidak senang; sudah tidak senang tidak mau bilang.” Poster itu diakhiri dengan dua kata: “Capek deh!!!” Sebuah ekspresi kejengkelan terhadap orang yang tidak mau sungguh-sungguh memperhatikan meskipun sudah diberitahu.

Jika manusia saja bisa jengkel dengan orang yang kelakuannya seperti tertulis pada poster itu, terlebih lagi Tuhan. Seberapa sering Tuhan sudah berkata jangan begini, jangan begitu melalui banyak cara, tetapi kita tak pernah perhatikan dengan serius. Kita masih berkubang dalam dosa dan menunda pertobatan, sementara orang lain melihat kita rajin beribadah dan pelayanan. Berhati-hatilah karena kondisi itu artinya suhu kerohanian kita sudah tidak panas lagi.

Kekecewaan, rutinitas rohani, peristiwa kehidupan, dan dosa dapat mendinginkan suhu kerohanian kita. Sebagai akibatnya, kasih dan kerinduan kita kepada-Nya tidak lagi berkobar seperti dulu. Kita juga tidak bersemangat lagi mengenal Dia dan menaati firman-Nya. Hati-hati! Firman Tuhan mengingatkan, orang yang suam-suam kuku akan dimuntahkan- Nya (Why. 3:15-16). Artinya, kita perlu terus menjaga kobaran api cinta kepada Tuhan agar senantiasa panas sampai akhir hidup kita nanti.

Sahabat Riang, kira-kira berapa derajatkah temperatur kerohanian kita? Apakah masih cukup panas? Apakah kita masih serius menjalani hidup ini bersama Dia? Atau perlahan-lahan kita mulai beku dengan kompromi pada dosa dan keadaan lingkungan? Mari, mintalah Roh Kudus menyalakan lagi semangat dan api cinta kita kepada-Nya!

higher deeper


halo semua!!..

Ini dia album the latest TW youth!

Selamat mendengar semuanya!






download full album